6 Syarat Sah Tawaf Agar Haji atau Umroh Tidak Gagal

Alhamdulillah… Anda termasuk orang-orang beruntung bisa mendapatkan kesempatan yang mulia bisa berkunjung ke rumah suci Allah SWT. Akan tetapi, sudahkan Anda mengetahui apa saja syarat sah Tawaf?

Pasalnya, Tawaf adalah salah satu ritual wajib yang masuk ke dalam rukun haji dan umroh. Di mana nantinya para jamaah akan mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali putaran. 

Akan tetapi, jamaah tidak hanya sekedar berjalan saja, karena ada doa dan dzikir yang wajib dipanjatkan untuk membuat ibadah ini menjadi sah. Untuk mendapatkan bekal pengetahuan yang lengkap, simak penjelasan di bawah ini.

Apa Itu Tawaf?

Sebelum menjelaskan syarat sah Tawaf, ada baiknya jika kami menjelaskan terlebih dahulu apa yang dimaksud dari ibadah ini. Tawaf adalah kegiatan mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali dengan arah berlawanan jarum jam. 

Ibadah ini tentu hanya bisa dilakukan di Masjidil Haram Saja. Akan tetapi, ada beberapa jenis Tawaf yang hukumnya bisa sunnah dan wajib untuk para jamaah haji dan umroh.

  • Tawaf Rukun. Jenis tawaf ini sebenarnya terbagi lagi menjadi dua, yakni Tawaf Ifadah dan Tawaf Hukum Umroh. Ibadah Ifadah jamaah haji lakukan sesudah jamaah haji pulang dari Mina.
  • Tawaf Qudum. Kemudian, Tawaf Qudum adalah jenis Tawaf yang jamaah laksanakan oleh para jamaah haji Ifrad atau Qiran sebagai salah satu bentuk penghormatan pada Ka’bah.
  • Tawaf Sunat. Jenis ini yang sering mulai pada setiap kesempatan masuk ke Masjidil Haram, namun tidak jamaah ikuti dengan Sa’i.
  • Tawaf Wada adalah ibadah perpisahan yang wajib jamaah haji lakukan, namun sunnah untuk jamaah umroh.

Apa Saja Syarat Sah Tawaf?

Sebelum para jamaah mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali, ada syarat sah Tawaf yang wajib dipahami, yakni:

1. Dalam Keadaan Suci dari Hadast Besar dan Kecil

Syarat sah untuk melakukan Tawaf haji atau umroh yang pertama, tentu saja para jamaah harus dalam keadaan suci dari hadast besar maupun kecil. Akan tetapi, tidak hanya badan saja yang wajib dalam keadaan suci, namun juga pakaian Ihram yang digunakan. Jadi pastikan semua yang Anda kenakan dalam keadaan bersih dan suci.

2. Semua Aurat Tertutup

Sebagai kaum muslim dan muslimat menjaga aurat agar tetap tertutup tentu saja menjadi kewajiban yang harus dilakukan. Bahkan di setiap ibadah, seperti haji dan umroh, para jamaah wajib hukumnya menutup aurat. Ketika melakukan Tawaf nanti, jangan sampai sedikit saja aurat terbuka. 

Di dalam Hadist Rasullah SAW dari Abu Hurairah ra menyebutkan bahwa Abu Bakar Ash-Shiddiq ra pernah mengutusnya saat memimpin ibadah yang diperintahkan langsung oleh Nabi SAW. 

Supaya setelah tahun itu, tidak boleh lagi ada orang Musyrik yang melaksanakan ibadah haji dan tidak boleh pula melakukan Tawaf dengan telanjang bulat di Masjidil Haram. 

3. Melakukan Tawaf Tujuh Putaran dengan Sempurna

Syarat sah Tawaf haruslah melakukan tujuh kali putaran yang sempurna seperti yang dilaksanakan oleh Rasulullah SAW. 

Sebenarnya, syarat ini ditegaskan oleh Ibnu Umar ra, bahwa para jamaah yang datang ke Mekkah lalu Tawaf di Baitullah tujuh kali putaran dan sholat di belakang makam Ibrahim dua rakaat, melakukan Sa’i di antara bukit Safa dan Marwah dan sungguh pada hari Rasulullah SAW itu terdapat suri tauladan yang baik untuk orang-orang yang datang. 

Jadi, jika ada seorang jamaah sengaja tidak melaksanakan sebagian dari tujuh putaran ini saat masa haji ataupun umroh, maka tidaklah cukup dan bisa batal. Maka sempurnakanlah.

4. Berada di Masjidil Haram

Tawaf haruslah dilakukan di dalam Masjidil Haram untuk mengelilingi Ka’bah. Akan tetapi, putaran tersebut tetap dilakukan di luar Hijir Ismail.

5. Memulai dan Mengakhiri Tawaf Harus Sesuai dengan Titik Hajar Aswad

Memulai ibadah Tawaf wajib hukumnya dengan cara menyejajarkan pundak kiri dengan Hajar Aswad. Jamaah tidak boleh saat memulai putaran Tawaf, bagian pundak kirinya lebih maju dari posisi Hajar Aswad.

Ini juga dilakukan saat mengakhiri putaran Tawaf, di mana pundak kiri jamaah haruslah sejajar dengan Hajar Aswad seperti saat memulai putaran, atau sedikit lebih maju sampai arah pintu Ka’bah. 

Hal tersebut dilakukan agar semua bagian Ka’bah secara yakin Tawaf merata. Selain itu, ritual ini dilakukan berlawanan dengan arah jarum jam.

Baca Juga: Jam Sholat Taubat Yang Tepat

6. Menjadikan Ka’bah di Sebelah Kiri

Seorang jamaah hendaklah selalu memastikan bahwa Ka’bah berada selalu di sebelah kiri, di setiap langkah Tawaf. Apabila di tengah putaran tidak sesuai dengan posisi tersebut, maka jamaah wajib segera membetulkan posisi yang benar dan melanjutkan hitungan putaran Tawaf dari posisi tersebut.

Perlu Anda ketahui, untuk orang yang sedang berihram tidak harus baca niat pada pelaksanaan Tawaf. Pasalnya, niat sudah tercakup di dalam niat haji atau umroh, sehingga melafadzkan niat Tawaf adalah sunnah. Sedangkan untuk orang-orang yang tidak berihram, maka wajib untuk melafadzkan niat Tawaf saat memulai putaran.

Akhir Kata

Itulah 6 syarat sah Tawaf dan juga penjelasan lainnya. Bagi Anda yang akan melangsungkan ibadah haji atau umroh bersama Travel Umroh Murah Jakarta semoga selamat sampai Tanah Suci, dan kembali ke tanah air dalam keadaan sehat walafiyat.