Mengapa seorang pecandu judi online akan sulit meninggalkan kebiasaan berjudinya? Melalui postingan ini, kami akan membeberkan penjelasannya.
Judi online hingga saat ini masih menjadi sebuah permasalahan nasional yang dihadapi berbagai negara di belahan dunia, tidak terkecuali Indonesia. Bahkan seiring dengan semakin majunya teknologi, saat ini permainan judi online dapat diakses melalui internet.
Dengan semakin mudahnya akses dan juga rayuan untuk mendapatkan uang dengan cara instan, cukup banyak orang yang tertarik untuk mencobanya. Namun dibalik itu, terdapat banyak dampak buruk yang siap menanti pada pemain judi online.
Salah satu dari dampak atau bahaya judi tersebut adalah kecanduan bermain. Setelah seseorang sering bermain judi online, maka tubuhnya akan mengalami perubahan perlahan, khususnya di bagian otak.
Bagian otak yang terhubung dengan dopamin akan mengalami aktivasi secara tidak normal yang membuat pecandu judi merasakan kesenangan dalam pertaruhan.
Selain dari faktor internal yakni berupa perubahan pada tubuh, ternyata terdapat juga faktor luar yang dapat menyebabkan seseorang dapat menjadi pecandu judi online. Adapun beberapa faktor-faktor eksternal tersebut adalah sebagai berikut ini:
Pecandu Judi Online dan Keseruan Bermainnya
Meskipun memberikan dampak negatif, banyak pemain judi menklaim bahwa bermain judi online memiliki kesenangan tertentu. Klaim tersebut pun didukung oleh sejumlah survey terpercaya, salah satunya dari Universitas Notingham, Inggris.
Seorang psikolog dari Universitas Nottingham, Mark Griffiths melakukan survey kepada 5.500 pecandu judi dan mendapatkan fakta yang cukup unik. Fakta tersebut adalah selain prospek kemenangan, keseruan bermain menjadi alasan dibalik mereka bermain judi online.
Pecandu Judi Online dan Kepuasan Batinnya
Selain ingin mencicipi kemenangan, tidak sedikit orang yang mencicipi permainan judi lantaran ingin mencari sarana hiburan. Pada kasus ini, kemenangan bukanlah satu-satunya tujuan mereka, melainkan keinginan mendapatkan hiburan.
Hal ini didukung oleh penelitian dari Universitas Stanford yang mengungkap bahwa 92% penjudi yang mengalami kekalahan judi menganggap bahwa kekalahannya tersebut adalah hal kecil yang tidak mempengaruhi kenikmatan bermain judi.
Bahkan mereka mengalami kepuasaan saat mengalami kemenangan kecil dan menganggap kekalahan dibelakang adalah sebuah kehilangan kecil.
Pecandu Judi Online dan Ekspektasi Kemenangan
Bermain judi online, tentunya kebanyakan dari penjudi online ingin mendapatkan kemenangan. Umumnya, para penjudi online memiliki ekspektasi tinggi untuk memenangkan game dan mendapatkan uang dengan instan. Namun sebenarnya kemungkinan kekalahan malah lebih tinggi.
Normalnya, seseorang yang kalah berulang kali akan mengalami penurunan ekspektasi kemenangan. Namun ekspektasi kemenangan ini akan cenderung meningkat apabila seorang penjudi telah merasakan kemenangan. Hal tersebut membuat mereka menjadi sulit untuk meninggalkan permainan.
Toleransi Kekalahan Dan Kesehatan Mental
Faktor luar lainnya yang menyebabkan seseorang dapat menjadi pecandu judi online adalah terkait dengan toleransi terhadap kekalahan. Seperti yang diketahui bahwa berjudi selalu disertai dengan kemungkinan kalah yang cukup tinggi.
Namun hal tersebut tidak berlaku untuk para penjudi, dimana mentoleransi kekalahan mereka sebagai hal positif demi mendapatkan kemenangan. Hal tersebut kemungkinan besar disebabkan dikarenakan gangguan kesehatan mental yang mulai dialami oleh para pemain judi online.
Sebuah penelitian dari salah satu universitas di Jepang mengungkap bahwa pemain judi akan berpotensi tinggi mengalami sejumlah gangguan kesehatan mental, salah satunya adalah mulai berkurangnya kemampuan untuk menaksir untung rugi.
Seorang pemain judi akan perlahan kehilangan kemampuan menaksir untuk rugi. Sehingga mereka akan sering sulit atau melakukan kesalahan dalam pengambilan keputusan yang berkaitan dengan untung rugi.
Tidak hanya itu, mereka juga berpotensi untuk mengalami gangguan kesehatan mental lainnya seperti gangguan perubahan mood dan juga merasakan kekhawatiran berlebih.
Media Permainan Yang Merangsang
Sebenarnya belum ada penelitian valid mengenai hal ini, namun terdapat beberapa sumber yang menyebutkan bahwa tampilan warna pada situs judi ataupun media permainan judinya memiliki kemampuan untuk merangsang otak untuk bermain. Contohnya aksen warna merah pada mesin slot dan permainan judi kartu.
Selain tampilan warna, beberapa elemen lain juga diklaim dapat memberikan rangsangan ke otak pemain judi untuk terus bermain, seperti audio yang mengintimidasi dari mesin game.
Terlepas dari faktor internal dan juga eksternal yang disebutkan sebelumnya, hingga saat ini judi masih menjadi sebuah penyakit masyarakat yang sulit dimusnahkan. Seseorang yang telah berkenalan dengan perjudian kebanyakan akan memiliki kehidupan yang sulit di masa mendatang.
Hal ini bukan sebuah pernyataan tak berdasar, namun fakta yang didasari banyaknya cerita dari penjudi yang hidupnya hancur dikarenakan kebiasaan berjudi.
Untuk itu, sangat disarankan untuk anda agar berusaha menjauhkan diri dan kerabat anda dari hal berbau perjudian, entah itu perjudian online maupun langsung.
Itulah sekilas pembahasan mengenai faktor penyebab pecandu judi online sangat sulit meninggalkan kebiasaan bermainnya. Semoga bermanfaat dan dapat memberikan edukasi kepada anda tentang betapa berbahayanya permainan judi online ini.
Baca Juga : Cara Terbaik Untuk Berhenti Berjudi Online Selamanya!!