Mengenal Geotextile Jenis Geobag dan Fungsinya

Geotextile merupakan salah satu material yang memiliki berbagia fungsi di dalamnya. Fungsi ini tentu saja menyesuaikan dengan jenis material apa yang digunakan. Seperti geotextile yang banyak digunakan woven dan non woven untuk pekerjaan kontruksi jalan. ATau salah satu material yang memiliki fungsi cukup penting adalah geobag. 

Geobag dalam dunia pembangunan memiliki dampak yang besar lho, bukan hanya pada bangunan fisik saja tetapi juga berdampak pada alam. Material ini mempunyai banyak fungsi, salah satunya adalah untuk penahan abrasi. 

Jika dilihat dalam kategori geotextile, geobag ini akan berfungsi dengan cara diisi oleh tanah dan dijahit sedemikian rupa. Jahitan ini nantinya dibuat menyerupai bantal untuk menggantikan batu atau bangunan pondasi lainnya sebagai penahan arus. 

Jenis Geobag dalam Konstruksi

Jenis geobag sendiri terbagi menjadi dua. Dilihat dari bahan pembuatnya, jenis yang pertama biasanya diisi oleh material pendukung pasir pantai dengan jahitan karung plastik. Sedangkan, jenis yang kedua materialnya didukung oleh tanah liat dengan jahitan karung goni atau kain.

Kedua jenis ini bisa menjadi salah satu alat pembantu untuk menahan abrasi yang mungkin melanda suatu pantai atau sungai. Sebelumnya, untuk menahan arus air biasanya menggunakan tanaman bakau, tetapi saat ini tanaman ini lebih banyak digantikan dengan geobag karena lebih efektif untuk menahan ombah. 

Fungsi Material Geobag

Geotextile jenis geobag ini memiliki fungsi dasar sebagai penahan ombak. Biasanya pemasangannya ada di lokasi dekat pantai atau sungai. Geobag yang dipasang ini biasanya dilengkapi dan dibentuk sedemikian rupa untuk menahan ombak menuju ke daratan. Dengan memasang material ini, akan mengurangi risiko abrasi.

Fungsi lainnya adalah untuk memecah ombak yang terlalu besar. Material geotextile jenis ini memiliki kekuatan yang cukup baik sehingga ombak yang datang bisa dipecah sebelum mendekat ke daratan.

Selain itu, geobag  memiliki fungsi untuk bantalan penahan tanggul, konstruksi lahan basah, penahan material timbunan hingga wrapping. Kebanyakan, material ini digunakan di lahan basah yang membutuhkan penahan kuat.

Kegunaan Geobag 

Kegunaan  material geobag ini secara umum untuk menahan abrasi pantai. Ternyata material geotextile ini memiliki kegunaan lainnya lho dalam kehidupan sehari-hari. Apa saja kegunaan geobag ini?

Material ini bisa digunakan sebagai alat penahan material. Kemudian bisa juga berfungsi sebagai media pemisah lahan basah. Dalam dunia kontruksi, geobag bisa digunakan sebagai pembantu proses wrapping.

Dengan kegunaannya yang sangat kompleks, membuat material ini banyak digunakan oleh masyarakat dan pembangunan kawasan pantai atau sungai. Beberapa hal seperti perubahan iklim, pasang surut air laut, dan juga tiupan angin laut yang terjadi dapat menghasilkan gelombang serta arus laut yang kuat. Sehingga material ini dipilih karena lebih kuat untuk menahan ombak dari air laut.

Dampak Abrasi Laut tanpa Geobag

Abrasi merupakan pengikisan tanah di kawasan pantai karena gelombang air laut. Abrasi yang tidak ditangani akan menyebabkan menyempitnya area pantai. Ombak laut yang tidak bisa diredam karena penyusutan area pantai, begitu keras menghantam daerah pantai membuat bebatuan dan tanah terpisah dari daratan. 

Jika ini dibiarkan, maka bisa membahayakan penduduk sekitar karena daratannya semakin terkikis. Tidak adanya penahan ombak seperti tanaman bakau atau geobag juga merugikan pelaku wisata di daerah tersebut.

Di sisi lain, abrasi pantai juga berdampak pada perubahan sosial ekonomi masyarakat pesisir pantai yaitu  membuat perubahan profesi masyarakat dari petani ke profesi lain. Penyebabnya adalah naiknya air laut ke darat membuat air tanah berubah jadi terasa asin sehingga tidak cocok untuk pertanian. Maka, yang sebelumnya menjadi petani akan berubah profesi.

Baca juga: Pemanfaatan Material Geotextile Ragam Geopipe

Menanggulangi Abrasi Pantai dengan Geobag

Dalam dunia konstruksi, ada berbagai metode yang digunakan untuk menanggulangi abrasi di laut. Beberapa cara ini adalah dengan menggunakan tumpukan batu, tetrapod, bronjong, atau sheet pile.

Jenis tersebut memiliki beberapa kekurangan, misalnya kesulitan pelaksanaan konstruksi di lapangan, pengadaan material dan biaya yang mahal. Salah satu alternatif yang bisa digunakan untuk menanggulangi abrasi dengan kualitas lebih baik adalah menggunakan geotextile jenis geobag.

Geobag yang merupakan bagian dari geotextile containment disusun dengan volume yang kecil. geotextile jenis ini merupakan sistem konstruksi kantong yang terbuat dari geotekstil yang dipadukan dengan material pasir setempat, sehingga akan terbentuk suatu bantalan-bantalan yang digunakan sebagai pengganti struktur bangunan konvensional untuk proteksi area dan garis pantai.

Jenis material ini banyak digunakan di daerah yang mengalami abrasi dengan kapasitas ringan dan jangka waktu pendek. Penggunaan jenis ini untuk penahan abrasi ini harus ditutup oleh material lain seperti tanah atau batu untuk menghindari paparan sinar ultraviolet. Sinar ultraviolet dari matahari ini biasanya yang membuat geobag mudah rusak.

Selain geobag, material lain adalah geotube. Geotube merupakan jenis material geosintetik yang berbentuk tubular sebagai pembungkus dan material pasir sebagai material pengisi. Geotube biasanya bisa berupa bahan baku woven geotextile atau non woven geotextile. 

Selain untuk pelindung abrasi pantai, geotube dan geobag juga memiliki fungsi lain seperti sebagai pemecah gelombang pantai, breakwater, sungai dan bendungan, sebagai tanggul penahan material urugan, dan konstruksi lahan basah.

Material ini banyak digunakan di berbagai kawasan pantai di Indonesia, Jepang, Korea Selatan, Malaysia , dan beberapa negara Asia lainnya.